(UAS) 1. Ni Putu, coba uraikan alasanmu memilih lay out kupu2 putih dengan untaian bunga sebagai template blogmu berdasarkan salah satu teori psikologi pendidikan
Untuk menjawab soal tersebut akan saya awali dengan dengan pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan adalah mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak pilihan (Santrock, 2007). Dengan kata lain, sebelum saya memutuskan untuk memilih lay out ini, saya mengevaluasi berbagai pilihan lay out yang ada di sebuah situs yang menyediakan berbagai pilihan lay out blog. Tentu saja ada alasan khusus mengapa saya menjatuhkan pilihan pada lay out bertema kupu-kupu dengan untaian bunga. Hal itu, menurut saya mencerminkan self-image saya, bagaimana saya melihat, menilai, dan menghargai diri saya sendiri sebagai seorang individu.
Kita tahu bahwa kupu-kupu dan bunga adalah hewan yang disukai oleh anak perempuan pada umumnya. Dari statemen ini, saya yakin Anda bisa menilai self-image saya, yakni seorang Ni Putu Defi dengan karakter yang kekanak-kanakan, begitu juga dengan saya. Saya menyadari karakter saya yang kekanakan dan hal itu terrepresentasikan dalam lay out ini. Melalui lay out ini saya ingin menunjukkan makna “inilah saya”
Motivasi adalah kondisi atau tahap internal yang mengaktifkan atau menggerakkan pikiran, perilaku, ataupun perasaan kita (Lahey,2007). Dengan kata lain, motivasi menjadi sebuah driving force yang muncul ketika individu ingin mencapai suatu tujuan. Ada banyak jenis-jenis motivasi tetapi dalam kasus ini hanya akan dibahas dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul (terstimulasi) karena sifat alamiah atau konsekuensi alamiah yang ditimbulkan oleh suatu aktivitas (Lahey,2007). Contohnya, seorang mahasiswa yang belajar dengan tekun karena ingin mendapatkan nilai A. di lain pihak, motivasi ekstrinsik adalah jenis motivasi yang muncul karena adanya stimulus eksternal seperti reward dan punishment (Lahey,2007. Contohnya, seorang mahasiswa yang mengerjakan tugas papernya dengan sungguh-sungguh karena tugas paper tersebut adalah hukuman yang diberikan dosen kepadanya. Dalam mazhab behavioral, motivasi ekstrinsik sering dikaitkan dengan insentif. Insentif merupakan kejadian ataupun stimulus yang bersifat positif ataupun negatif yang mempengaruhi motivasi (Santrock,2007). Dari contoh kasus di atas, permasalahan utama ada pada motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut saya, men-delivery nilai bagi Bu Dina tidak memberikan suatu “kepuasan” apapun karena toh pada akhirnya nilai tersebut akan di-delivery di portal akademik USU. Sehingga tidak ada motif intrinsik yang mendasarinya. Justru yang menjadi topic utama adalah motivasi ekstrinsik dan pengaruh insentif terhadapnya. Bu Dina memangmengumumkan janji untuk men-delivery nilai yang sampai sekarang belum terealisasi. Nah, kami para mahasiswa ternyata juga tidak ada yang “peduli” pada janji itu. Hal ini terlihat dari tidak adanya mahasiswa yang menagih janji Bu Dina (1). Alaan tadi juga diperkuat dengan tidak memadainya waktu; mengingat sekarang adalah periode “sibuk” (2). Sehinggga alasan (1) dan (2) di atas malah menurunkan motivasi Bu Dina untuk segera men-delivery nilai mahasiswa. Khusus untuk alasan (1) dapat kita kaitkan dengan atribusi. Atribusi adalah proses membuat penilaian tentang apa yang mendasari perilaku orang lain (Lahey,2007) . Ada kemungkinan pengaruh atribusi juga mempengaruhi motivasi Bu Dina. Maksudnya apakah Bu Dina berpikir ketidakpedulian mahasiswa terhadap janji Bu Dina karena saat ini sedang ujian sehingga mahasiswa “melupakan” hal tersebut (situational attribution) ataukah mahasiswa memang tidak peduli akan hal tersebut (dispotitional attributon).
(UAS) 1. Ni Putu, coba uraikan alasanmu memilih lay out kupu2 putih dengan untaian bunga sebagai template blogmu berdasarkan salah satu teori psikologi pendidikan
BalasHapusUntuk menjawab soal tersebut akan saya awali dengan dengan pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan adalah mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan dari sekian banyak pilihan (Santrock, 2007). Dengan kata lain, sebelum saya memutuskan untuk memilih lay out ini, saya mengevaluasi berbagai pilihan lay out yang ada di sebuah situs yang menyediakan berbagai pilihan lay out blog. Tentu saja ada alasan khusus mengapa saya menjatuhkan pilihan pada lay out bertema kupu-kupu dengan untaian bunga. Hal itu, menurut saya mencerminkan self-image saya, bagaimana saya melihat, menilai, dan menghargai diri saya sendiri sebagai seorang individu.
BalasHapusKita tahu bahwa kupu-kupu dan bunga adalah hewan yang disukai oleh anak perempuan pada umumnya. Dari statemen ini, saya yakin Anda bisa menilai self-image saya, yakni seorang Ni Putu Defi dengan karakter yang kekanak-kanakan, begitu juga dengan saya. Saya menyadari karakter saya yang kekanakan dan hal itu terrepresentasikan dalam lay out ini. Melalui lay out ini saya ingin menunjukkan makna “inilah saya”
Motivasi adalah kondisi atau tahap internal yang mengaktifkan atau menggerakkan pikiran, perilaku, ataupun perasaan kita (Lahey,2007). Dengan kata lain, motivasi menjadi sebuah driving force yang muncul ketika individu ingin mencapai suatu tujuan.
BalasHapusAda banyak jenis-jenis motivasi tetapi dalam kasus ini hanya akan dibahas dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul (terstimulasi) karena sifat alamiah atau konsekuensi alamiah yang ditimbulkan oleh suatu aktivitas (Lahey,2007). Contohnya, seorang mahasiswa yang belajar dengan tekun karena ingin mendapatkan nilai A. di lain pihak, motivasi ekstrinsik adalah jenis motivasi yang muncul karena adanya stimulus eksternal seperti reward dan punishment (Lahey,2007. Contohnya, seorang mahasiswa yang mengerjakan tugas papernya dengan sungguh-sungguh karena tugas paper tersebut adalah hukuman yang diberikan dosen kepadanya. Dalam mazhab behavioral, motivasi ekstrinsik sering dikaitkan dengan insentif. Insentif merupakan kejadian ataupun stimulus yang bersifat positif ataupun negatif yang mempengaruhi motivasi (Santrock,2007).
Dari contoh kasus di atas, permasalahan utama ada pada motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut saya, men-delivery nilai bagi Bu Dina tidak memberikan suatu “kepuasan” apapun karena toh pada akhirnya nilai tersebut akan di-delivery di portal akademik USU. Sehingga tidak ada motif intrinsik yang mendasarinya. Justru yang menjadi topic utama adalah motivasi ekstrinsik dan pengaruh insentif terhadapnya. Bu Dina memangmengumumkan janji untuk men-delivery nilai yang sampai sekarang belum terealisasi. Nah, kami para mahasiswa ternyata juga tidak ada yang “peduli” pada janji itu. Hal ini terlihat dari tidak adanya mahasiswa yang menagih janji Bu Dina (1). Alaan tadi juga diperkuat dengan tidak memadainya waktu; mengingat sekarang adalah periode “sibuk” (2). Sehinggga alasan (1) dan (2) di atas malah menurunkan motivasi Bu Dina untuk segera men-delivery nilai mahasiswa.
Khusus untuk alasan (1) dapat kita kaitkan dengan atribusi. Atribusi adalah proses membuat penilaian tentang apa yang mendasari perilaku orang lain (Lahey,2007) . Ada kemungkinan pengaruh atribusi juga mempengaruhi motivasi Bu Dina. Maksudnya apakah Bu Dina berpikir ketidakpedulian mahasiswa terhadap janji Bu Dina karena saat ini sedang ujian sehingga mahasiswa “melupakan” hal tersebut (situational attribution) ataukah mahasiswa memang tidak peduli akan hal tersebut (dispotitional attributon).
Perfect!
BalasHapus100 Ni Putu.